Wednesday, September 15, 2021

Haornas dan Prestasi Internasional

OPINI Tribun Jateng, 14 September 2021

oleh : FX Triyas Hadi Prihantoro

Hakekatnya setiap manusia di beri potensi dan bakat. Namun bagimana mengoptimalkan bakat guna meraih prestasi. Seperti dikatakan oleh Howard Gardner seorang pakar Psikologi, mengemukakan adanya 8 (delapan kecerdasan), Multiple Intelegences. Bahwa setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda, tinggal bagaimana memerankan dan mengoptimalkannya.

Peringatan Haornas di tengah-tengah pandemi covid-19 tetap bermakna sama seperti peringatan Haornas di saat normal. Haornas ke 38 mengusung Desain Besar Olahraga Nasinal (DBON) Menuju Indonesia Maju. DBON merupakan sebuah rumusan untuk membentuk atlet-atlet berprestasi yang dimulai sejak kecil. Saat ini hasilnya cukup menggembirakan dengan pretasi di ajang olah raga Internasional di Tokyo Jepang tahun 2021. Olympiade 5 medali ( 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu) dan paralimpic 9 medali ( 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu).

Olah raga dan prestasi berarti sebuah lecutan untuk lebih profesional sehingga banyak melahirkan prestasi sebagai sebuah kebanggaan bangsa dan negara. Sebuah peringatan Haornas tidak hanya sebuah ritual atau seremonial belaka tanpa sebuah gerakan bersama untuk membangkitkan olah raga dengan meraih penghargaan terbaik. Karena olah raga papapun sebagai bentuk capaian yang bisa di dapat dengan usaha, kerja keras, kedisplinan dalam berlatih.

DBON

Mengolah kemampuan tubuh apabila dioptimalkan akan melahirkan sebuah prestasi. Kolaborasi olah raga dengan DBON sebagai kebutuhan ditengah pendemi covid-19. Prestasi olah raga yang di capai selain membawa kebanggaan, membuat banyak orang di banyak negara juga kagum dan dikenal. Dengan prestasi olah raga pula bangsa lain akan menghormati sebuah bangsa dan negara yang berhasil mengumpulkan banyak pretasi sesuai cabang dan bidangnya. Pasalnya menorehkan medali (yang terbaik) dari hasil sebuah kompetisi dengan mengoptimalkan segalam kemampuanya secara fisik.

DBON merupakan usulan dari Presiden Joko Widodo agar memiliki perencanaan dan sistem pembinaan olah raga yang jelas. Dalam DBON, Indonesia akan menargetkan memiliki banyak atlet-atlet berprestasi. Dengan begitu, diharapkan dalam implementasi hasil-hasil yang diraih dapat lebih baik pada ajang olahraga multievent seperti Olimpiade dan Paralimpiade. Pelaksanaan Olympiade dan Paralimpic 2020 yang dilangsungkan di Tokyo Jepang tahun 2021, sebagai bukti bahwa banyak bibit yang bisa dibanggakan di kancah Internasional. Maka perhatian presiden terhadap olah raga melaluo DBON diharapkan mendapatkan dukungan optimal dari stakeholder. Olah raga adalah target dengan pembinaan yang jelas tanda diskriminasi dari “KKN” penentuan atletnya.

Prestasi olah raga yang telah dibukukan Indonesia diharapkan mebangkitkan dan melecutkan prestasi seperti Olympiade dan Paralimpic. Banyaknya atlet yang bisa membanggkan negara dengan prestasinya. Seperti medali emas yang diraih atlet bulu tangkis, pasanganGresya Pollii/Aprilia Rahayu (ganda putri), Leani Ratri Oktila/Khalimatus Syadiah (ganda putri) dan Leani Ratri Oktila/Harry Susanto (ganda campuran). UngkapanPresiden Joko Widodo saat perolehan medali emas di Paralimpic “"Ini kabar yang sangat, sangat, sangat, sangat, sangat menggembirakan. Sangat membanggakan kita semuanya. Setelah 41 tahun kita bisa kembali meraih emas di Paralimpiade. Dan langsung 2 emas," dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Momentum

Yang perlu menjadi pemikiran bersama guna meraih prestasi adalah dalam pembinaan dari tingkat bawah sampai jenjang Nasional. Semua bidang olah raga dibawah Kemenpora harus membuat sistem pendidikan dan melaksanakan kompetisi dengan transparan dan penuh tanggung jawab. Olah raga, proses pendidikan yang terencana, terprogram, berkesinambungan akan melahirkan kebanggaan karena prestasi.

Saatnya momentum haornas 2021, menjadi pelecut dan intropeksi diri bagi pembenahaan dan pembinaan olah raga. Seperti halnya jargon dari presiden Jokowi “kerja.” Dalam olah ragapun dioptimalkan dalam semangat kerja dengan memangkas sekat, mengurangi prosedur dan memberantas KKN. Prestasi Internasional dari Olympiade dan Paralimpic sudah dicapai guna memicu semangat untuk mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan menjadi lebih baik. Semangat haornas merupakan jalan membangkitkan olah raga di Indonesia selanjutnya dan DBON sebagai langkah meraih prestasi selanjutnya. Semoga.

FX Triyas Hadi Prihantoro Guru SMP PL Domenico Savio Semarang

Monday, September 06, 2021

Membanggakan

Kompas, 6 September 2021

oleh : FX Triyas Hadi Prihantoro

Sebagai warga masyarakat Indonesia, sungguh bangga mendengar prestasi atlet tenis meja, David Jacobs. Ia memperoleh medali perunggu dalam Paralimpiade Tokyo 2020.

Demikian juga saat membaca harian Kompas di Sabtu (28/8/21) pagi, bahagia melihat di halaman utama terpampang pelari andalan Indonesia, Sapto Yogo Purnama. Ia berhasil meraih perunggu lari 100 meter putra dengan waktu 11,31 detik, sekaligus menjadi rekor Asia 100 meter klasifikasi T37, yaitu atlet keterbatasan organ.

Sebelumnya, atlet lifter putri Indonesia, Ni Nengah Widiasih, berhasil merebut medali perak di laga kelas 41 kilogram dalam ajang angkat berat.

Prestasi atlet Indonesia di Paralimpiade semakin melengkapi prestasi anak bangsa dalam ajang olahraga internasional. Sebelumnya, di Olimpiade 2020 Tokyo, lima medali (1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu) dipersembahkan kepada Ibu Pertiwi.

Prestasi dalam bidang olahraga itu menunjukkan, di kancah internasional para atlet kita mampu berkompetisi meski kondisi fisik terbatas. Perjuangan yang tidak sia-sia dengan latihan yang penuh disiplin dan berdedikasi. Sebuah contoh nilai positif anak bangsa, yang terus berusaha di tengah pandemi.

Kita pun seharusnya juga berdisiplin, menaati semua aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ataupun protokol kesehatan. Memang tidak mudah, tetapi kita harus menjalaninya karena ini merupakan cara terbaik untuk mengatasi pandemi dan kemudian segera memulihkan perekonomian.

Karena itu, di tengah keprihatinan melihat aksi vandalisme yang menyebar tulisan mendiskreditkan kerja pemerintah di berbagai tembok kota negeri ini, alangkah baiknya jika kita semua menahan diri dan bersikap bijak.

Tidak mudah bagi pemerintah negara mana pun menghadapi pandemi Covid-19 ini. Sudah sepantasnya kita melakukan hal yang membanggakan dengan membantu melalui aksi nyata. Misalnya, ikut mengingatkan apabila ada saudara atau warga yang lain melanggar.

Kegiatan membanggakan merupakan harapan semua orang. Demi bersama mengentaskan Indonesia menuju masyarakat adil makmur yang sentosa. Semoga.

FX Triyas Hadi Prihantoro Guru SMP PL Dominicus Savio, Semarang