Sunday, May 31, 2020

Didi Kempot

Red Yth. Kompas 15/5/2020

Meninggalnya Sang Maestro campursari, meninggalkan duka yang dalam bagi penggemarnya (sobat ambyar).

Mendengar cerita dari orang terdekat, almarhum tidak ada tanda tanda (riwayat) penyakit yang di deritanya, termasuk satu hari menjelang dipanggil Tuhan ia tetap tetap bekerja.

Kita semua sedih, tetapi juga mendapat pelajaran luar biasa dari kisah hidup Didi Kempot bahwa untuk mencapai kesuksesan butuh perjuangan dan kerja keras.

Didi kempot memulai karirnya dengan menjadi pengamen jalanan kota Solo kemudian hijrah ke jakarta tahun 1980 sampai 1989 menunjukkan bahwa keberhasilan tidak serta merta diperoleh begitu mudah.yang dimiliki harus ditinggalkannya begitu cepat. Hingga kini ada 700 lagu diciptakan oleh Didi Kempot. Beberapa lgu yang populer saat iniadalah Biru Langit, Ambyar, Cidro, Pamer Bojo, Suket teki, stasiun balapan, Layang Kangen dan lain-lain.

Ketika sang maestro menghadap sang Khalik. Jutaan penggemar, pengagum merasa kehilangan dari sosok pekerja keras, baik budi, penuh empati dan luhur ini.

Seperti halnya diungkapkan oleh pengiring setianya sebagai penabuh ketipung, Dory Harso bahwa Didik kempot, seorang pekerja keras. Tidak pernah ada rasa keluh kesah, padahal penggiringnya sudah capai. Dengan istirahat yang cukup, selanjutnya kerja lagi menunjukkan sebagai pejuang sejati dalam bidangnya.

Di tengah kejayaan ia tetap sederhana. Kemuliaan hatinya terbukti dari Konser Amal dari Rumah bersama Kompas TV. Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu (11/4/2020), Didi Kempot berhasil mengumpulkan p. 7,6 miliar untuk membantu mengatasi Covid-19. yang dimiliki harus ditinggalkannya begitu cepat.

Selamat jalan Didi Kempot.

FX Triyas Hadi Prihantoro krisant V Banyuanyar Surakarta