Monday, June 07, 2021

PTM

Red Yth Kompas ( 8 Juni 2021)

Hampir satu setengah tahun dunia hidup bersama Covid-19, termasuk Indonesia. Banyak adaptasi yang harus dilakukan, termasuk dalam kegiatan belajar-mengajar.

Menjadi persoalan serius saat generasi muda (pelajar) harus sekolah dari rumah. Mereka kurang mendapatkan materi pelajaran secara maksimal karena di sisi lain guru pun tidak boleh memberi materi yang membebani.

Muncul harapan ketika orangtua menuntut agar pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran 2021/2022. Berbagai uji coba tatap muka terbatas sudah dilakukan. Tim gugus tugas bekerja keras memantau dan mengevaluasi. Memang beberapa sekolah ditutup lagi karena terjadi penularan, tetapi upaya ada pembelajaran tatap muka terus berjalan.

Pembelajaran tatap muka merupakan kebutuhan karena pembelajaran secara daring tidak bisa memaksimalkan penerimaan materi pembelajaran. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama bahwa menerapkan protokol kesehatan adalah harga mati. Melaksanakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi berkumpul, dan mengurangi mobilitas) menjadi hal yang harus dilakukan tanpa syarat.

Dengan demikian, saat pembelajaran tatap muka yang mudah-mudahan bisa dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022, semua berlangsung tertib dan aman. Pembatasan waktu dan jumlah murid dalam kegiatan belajar-mengajar, vaksinasi kepada semua guru, dan pelaksanaan 5M akan meminimalkan risiko dalam kegiatan pembelajaran tatap muka demi mencerdaskan kehidupan bangsa.

FX Triyas Hadi Prihantoro

Guru SMP Pangudi Luhur Domenico Savio, Semarang

https://www.kompas.id/baca/opini/2021/06/08/pembelajaran-tatap-muka/

No comments: