Wednesday, September 21, 2016

Ekstrakurikuler Pramuka

ANALISA Kedaulatan Rakyat, 19 September 2016

oleh : FX Triyas Hadi Prihantoro

Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di selenggarakan di sekolah (tingkat SD-SMA). Seperti dikatakan Mendikbud, Muhadjir Effendi Kegiatan ini tidak sekedar mencerdaskan dan meningkatkan pengetahuan anak. Tetapi melatih anak mempunyai sikap dan karakter yang baik sesuai dengan budaya bangsa (KR 17/9/16).Mengingat kegiatan pramuka sangat identik dengan kegiatan yang membutuhkan semangat gotong royong, kerjasama, solidaritas, kemandirian, kedisiplinan, kerja keras dan profesional. Oleh karena itu upaya mengantisipai adanya pengaruh negatif dari luar maka perlu ada kegiatan yang menguatkan karakter.

Penegasan Mendikbud tidak lepas, wajib pramuka yangdiatur secara tegas jelas dalam Permendikbud no 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013. Pramuka akan mendorong kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, kemandirian, dan keberanian. Bentuk eliminasi dan keprihatinan atas absurdnya nila- nilai karakter pelajar saat ini yang kurang mampu menjaga harga diri dan sportifitas.

Pramuka dan pendidikan karakter merupakan satu kesatuan yang melekat. Disini siswa diuji kemandirian, keuletan, ketangguhan dan kemapanan karakternya. Sebab karakter mengacu kepada kualitas positif yang secara konstan dimiliki oleh seorang individu. Dengan demikian diharapkan siswa mampu mempu menunjukkan perilaku positif tertentu secara konsisten dan terus menerus (Richard dalam Barton. 2000). Maka bila dilaksanakan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib akan membentuk karakter siswa yang diharapkan sesuai visi misi sekolah dan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian ekatrakurikuler pramuka salah satunya tujuannya pembentukan karakter menjadi nyata. Siswa akan semakin tahu jati dirinya, bersosialisai, dan berempati kepada sesamanya, serta menimplemantasikan Trisatya dan Dasa darma Pramuka yang sesungguhnya. Maka Pramuka yang identik dengan kegiatan lapangan wajib dijaga dan dikuatkan dalam program sekolah, tidak sekedar main-main.

Kepramukaan mewajibkan guru dan siswa untuk menjalankan, melaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Termasuk pengemasan kegiatan sesuai jenjang sekolah, dan membangun karakter. Pramuka sebagai ekstrakurikuler, sebagai bagian kehidupan di sekolah. Pramuka dapat berkolaborasi dengan mata pelajaran lain dalam upaya membangun pendidikan karakter. Menjadikan pribadi yang unggul dan berkualitas. Maka Pemerintah perlu memberikan rambu-rambu guru bidang studi tertentu yang relevan diberi hak dan wewenang dalam mengajar kepramukaan.Sehingga pramuka sebagai ekatrakurikuler, sebagai bagian kehidupam di sekolah.

Pada dasarnya pendidikan kepramukaan sangat penting dan strategis. Membentuk watak bangsa yang di didik, dibina dan dikembangkan menjadi pribadi yang nasionalis dan patriotis. Maka hal yang wajar dalam Kurikulum 2013 saat kewajiban ekstrakurikuler Pramuka semakin kuat dukungannya. Melalui Pramuka, deradikalisasi dan anti narkoba dimasukkan, demi militansi kebangsaan (nasionalisme). Diharapkan Pramuka mampu menjadi ruh untuk mengatasi berbagai persoalan pendidikan. Yang akhir akhir ini semakin berkembang dan absurd berkenaan terdegradasisnya moral, etika (religious) semangat kebangsaan, persatuan kesatuan, patriotisme dan nasionalisme.

Ekstrakurikuler Pramuka sebagai bentuk kewajiban penanaman realitas pembentukan karakter. Implementasi dan eksistensi kegiatan terdapat ruang kebebasan dari guru dan sekolah untuk mengeksplorasi, menggali dan mengoptimalkan peran serta peserta. Maka secara kasat mata, sekolah mendesain kegiatan Pramuka dengan berbagai kegiatan sosial, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, pengenalan sandi, halang rintang, widegame dan ekspresi aktualisasi diri dalam pentas seni yang membangun kreatifitas dan karakter. Semua terakumilasi dalam perkemahan. Pramuka sebagai upaya menggelorakan kembali Trisatya dan Dasa Darma sebagai kebutuhan relevan saat ini. Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib akan membumikan semangat persatuan dan kesatuan, gotong royong, kerja keras, tepa slira, tenggang rasa, hormat menghormati, toleransi, menghargai, tolong menolong, kerjasama, kemandirian dan kesetiaan akan NKRI. Selalu ada karakter dalam eksistensi Pramuka. FX Triyas Hadi Prihantoro (Guru dan Pembina Pramuka SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta)

No comments: