Surat Pembaca KOMPAS Jateng 19/3/09
Sudah acapkali kita melihat, membaca, dan mendengar perihal keadilan di peradilan. Sangat beda jauh antara putusan yang diharapkan masyarakat dengan senyatanya. Sangat menyayat hati saat orang yang buta hukum menjadi pesakitan karena ketidak tahuannya (lihat kasus Mbok Minah).
Apalah artinya sebuah kesalahan dengan jatuhnya vonis yang jauh dari perbuatan. Begitu banyak orang kecil dengan perkara yang (mungkin) dia sendiri tak menyadarinya. Ujung akhir dari keputusan sangat melukai hati rakyat. Bila kita renungkan dan sadari memang beginilah nasib "orang kecil" sejak negara ini dijajah dan merdeka. Mereka selalu terpuruk ditengah hegemoni kekuasaan dan kemauan orang-orang berduit.
Akankah Dewi Keadilan yang didamba hadir di peradilan? Semua orang yang berurusan dengan peradilan berharap akan mendapatkan keadilan hakiki. Sebuah keadilan yang diketuk majelis hakim terhormat dan mulia karena semua putusannya didasari hati yang jernih, tulus, dan nurani yang tidak terpengaruh berbagai "kekuasaan" apa pun juga. Semoga!
FX TRIYAS HADI PRIHANTORO
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Surakarta.
Warga Epistoholik Indonesia
No comments:
Post a Comment