Surat Pembaca, Kompas Jateng 14/5/09
Minggu -minggu terakhir ini, kasus ditangkap dan dipenjarakannya Antasari Ashar menjadi berita utama media. Pengungkapkan kasus pembunuhan tingkat tinggi yang diduga melibatkan berbagai tokoh dan Ketua komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tidak dimungkiri bahwa nama Antasri langsung anjlok ke titik nadir berkenaan diduga sebagai dalang pembunuhan terhadap Nasrudin. Padahal dua tahun terakhir nama Antasri sangat tersohor atas kepemimpinanya di KPK. Sosok yang sangat jeli, lugas, tegas dan tanpa kompromi dalam memberantas korupsi di negeri ini.
Antasari identik dengan KPK. Figur yang sudah menjadi citra positif dan menjadi acuan bagi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Sayangnya nila setitik rusak susu sebelanga.
Lalu bagaimanakah citra KPK selanjutnya tanpa Antasari? Inilah yang selalu menjadi pemikiran masyarakat pada umumnya. Masih mampukan KPK menjalankan fungsi dan tugasnya secara prima?
Kepemimpinan bersama sudah menjadi keputusan. Namun pengungkapan , ketegasan dan kelanjutan berbagai kasus yang masih menumpuk sangat diharapkan masyarakat agar seger dituntaskan pula.
Masyarakat akan selalu mendukung segala upaya dalam menuntaskan bahya korupsi di negeri ini.
FX Triyas Hadi Prihantoro
SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta
No comments:
Post a Comment